Keluarga Sakinah: Tiga Ciri Keluarga yang Tangguh

YOGYAKARTA—Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kajian rutin di Ahad pagi. Adapun narasumber pada kajian kali ini adalah Ustaz Khoiruddin Bashori. Kajian ini diadakan secara offline dan online via Zoom Meeting dan live streaming Youtube di channel “MASJID ISLAMIC CENTER UAD” (16/1).

Di awal kajian, Ustaz Khoiruddin membedakan definisi antara sakinah dengan tuma’ninah. Sakinah itu adalah ketenangan yang dinamis, pasti ada dinamika di dalamnya. Sedangkan tuma’ninah itu adalah ketenangan yang statis. Apapun yang terjadi dalam rumah tangga (keluarga) itu pasti ada solusinya. Kunci untuk mendapatkan solusi itu adalah dengan komunikasi atau diskusi. Setiap ada masalah atau persoalan dalam keluarga sesungguhnya itu menjadi ujian, apakah keluarga yang diuji itu tangguh atau tidak.

Ada tiga ciri sebuah keluarga dapat disebut keluarga yang tangguh;  pertama, control (pengendalian); kedua commitment (komitmen); dan ketiga challenge (tantangan).

Pertama, pengendalian. keluarga yang tangguh dapat mengendalikan segala hal yang menimpa. Dalam Islam ujian itu terbagi dalam dua jenis. Ini berdasarkan firman Allah swt dalam al-Qur’an surat al-Anbiya ayat 35.  Disebutkan di dalamnya bahwasannya ada dua jenis ujian; ujian dengan keburukan atau kekecewaan dan ujian berupa kebaikan atau kemuliaan. Maka, solusi daripada menghadapi ujian tersebut adalah kesabaran; sabar dalam menghadapi musibah, sabar dalam ketaatan, dan sabar dalam menjauhi maksiat. Dengan demikian, keluarga perlu melihat sisi positif dibalik Setiap kejadian atau musibah yang menimpa.

Kedua, komitmen. Keluarga yang tangguh pasti akan setia, teguh, dan ada pembuktian di dalamnya. Bukti yang dimaksud adalah sikap rela berkorban, penuh perhatian pada keluarga, serta teguh dalam memegang janji setia.

Ketiga, tantangan. Persoalan atau masalah adalah tantangan yang harus dihadapi secara bersama-sama oleh suami dan istri.

Di penghujung kajian, Ustaz Khoiruddin menyampaikan pesan bahwasannya dalam memilih pasangan itu harus sekufu (adanya kesetaraan) dalam hal agama, pendidikan, dan selainnya. Juga tidak lupa ketika mencari pasangan carilah yang memiliki kemampuan dalam hal pengendalian, memiliki komitmen, dan siap untuk menghadapi segala tantangan yang ada. (Ahmad Farhan)