Khutbah Jum’at: Pentingnya Meningkatkan Kecintaan Kepada Nabi SAW

Umat Islam senantiasa dibiasakan untuk bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan-Nya. Segala anugerah yang diterima oleh hamba-hambaNya, maka sebagai hamba harus dapat menghasilkan berbagai amal shalih. Karena itu menjadi bekal yang terbaik sebagai manifestasi dari ketakwaan.

Pada Jum’at kali ini, ustadz Dadi Nurhaedi, S.Ag., M.Si. selaku khatib di Masjid Islamic Center UAD (6/10). Masih dalam momentum Maulid nabi, Dadi menjelaskan terkait perlunya untuk meningkatkan penguatan keimanan dan kecintaan umat muslim kepada nabi SAW. semua itu agar dapat meningkatkan juga pada pemahaman sampai pengamalan nilai-nilai yang dicontohkan oleh nabi SAW.

Sebagai pengikut nabi SAW, harus memiliki komitmen agar warisan nabi dapat diamalkan. Dalam hal ini, umat Islam memiliki tanggung jawab agar perjuangan rasulullah SAW tetap dilanjutkan, sehingga misi risalah kenabian itu semakin luas dan semakin banyak dirasakan oleh umat manusia.

ada dua warisan yang penting untuk umat muslim, sebagaimana yang terekam dalam beberapa kitab hadis. Misalnya dalam Mustadrak Hakim atau Mustadrak ala shahihain, mereka meriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah dari Ibnu Abbas meskipun derajat atau kualitasnya tidak sampai shahih tetapi cukup untuk dijadikan dalil. Menurut Dadi, dari peneliti hadis mengatakan hadis tersebut hasan tetapi dengan redaksi yang berbeda tetapi substansinya sama (riwayah bil Ma’na).

“Aku telah meninggalkan kepada kalian dua perkara. Kamu tidak akan tersesat selaam berpegang teguh kepada keduanya. (Yaitu) kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (H.R. Al-Hakim)

Dua hal ini menjadi warisan yang sangat penting. Rasulullah SAW tidak meninggalkan kekayaan yang banyak tetapi terpenting adalah dua hal itu yati al-Qur’an dan as-Sunnah.

“Allah ingin berpesan kepada makhluk-Nya lalu kemudian mengutus dan memillih manusia pilihan yaitu rasulullah SAW untuk menyampaikan firman-Nya sekaligus memberikan contoh atau model terbaik tentang bagaimana firman-Nya dibumikan dan diaktualisasikan dalam kehidupan.” Terang Dadi.

Penjelasan Dadi itu yang disebut dengan hadis atau sunnah yang berisikan rekaman tentang kehidupan nabi SAW. dua hal ini yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian dari umat Islam, sehingga pesan-pesan Allah dapat diteruskan atau dilanjutkan.

Dadi mengajak para jamaah untuk merenungkan, bahwa al-Qur’an sebagai warisan dari nabi belum tentu telah menjadi sebagai teman atau sahabat karib dalam kehidupan sehari-hari dan terkadang masih ada orang yang dalam sehari-harinya tidak menyentuh atau tidak membaca al-Qur’an.

“satu kenyataan ini menjadi bahan renungan bagi kita, apakah al-Qur’an sudah dibaca tiap hari atau tidak. Berapa banyak waktu yang kita alokasikan untuk memperhatikan atau membaca surat cinta dari Allah untuk kita semua. Mudah-mudahan kita semuanya dapat mengemban amanah ini dengan penuh tanggung jawab dalam menjalaninya, sehingga kita semuanya akan menjadi orang-orang yang beruntung.” Tutupnya.

(Badru Tamam)

Link Full Video: